Meditasi Kamasutra

Banyak pasangan yang hanya mengecap manisnya madu pernikahan hingga tahun kedua berumah tangga. Setelah itu, kehidupan pernikahan seperti rutinitas belaka yang terasa hambar. Nah, saat rasa hambar melanda, meditasi kamasutra patut dicoba.

"Meditasi itu bukan sesuatu yang sakral. Meditasi kamasutra itu untuk harmonisasi suami istri," kata spiritual entertainer, Bening Lara, saat memberikan latihan meditasi di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Dia menuturkan dalam sosok laki-laki terdapat energi feminin. Demikian pula dalam sosok perempuan terdapat sisi maskulin. Nah, masing-masing pasangan harus mengenali sisi-sisi ini dengan baik.

"Making love itu persoalan komunikasi. Nah sebelum itu, frekuensi keduanya harus sama. Mata, sentuhan, berbicara, frekuensinya harus sama. Jika tidak sama maka bisa jadi hate, bisa jadi dendam," terang perempuan yang bermeditasi sejak usia 7 tahun ini.

Dalam beberapa kasus ada pasangan yang mempertahankan pernikahan hanya karena anak, padahal satu sama lain tak lagi merasa cocok. Nah, frekuensi yang berbeda sehingga menimbulkan perasaan ketidakcocokan ini menurut Bening Lara bisa disesuaikan kembali melalui meditasi.

"Kalau frekuensinya tidak sama, hal-hal sepele bisa menimbulkan masalah. Ketika kebutuhan air tidak disediakan oleh pasangan di rumah, maka ketika di luar sana ada yang menyodorkan air akan diterima," tutur Bening Lara.

Dijelaskan Bening Lara, pernikahan itu bukan sekadar pertemuan dua orang dalam satu ranjang tapi pertemuan dua jiwa dalam satu dimensi. Dengan meditasi kamasutra maka pasangan suami istri dilatih untuk mencapai kondisi otak yang sangat tenang, sehingga saraf yang tegang akan kembali rileks. Dengan ketenangan kedua belah pihak, maka suami istri akan lebih siap untuk berhubungan seks.